Kamis, 02 April 2009

Brebes: Potensi yang Tak “Terjual”?



Brebes merupakan daerah agraris, khususnya untuk sub sektor tanaman pangan. Banyak sekali investasi yang bias ditanam di daerah subur ini. Namun kenyataannya, Brebes tetap saja “gersang” dan sangat sulit sekali untuk “dijual”.

Brebes merupakan daerah agraris, khususnya untuk sub sektor pangan tanaman pangan. Ini terlihat dari luas lahan serta jumlah penduduk yang bermata pencaharian pada sub sektor ini. Total produksi padi di wilayah ii rata-rata 494.712 ton/tahun, dengan produksi terbesar di Kecamatan Bumiayu yang mencapai 44.712 ton. Sementara potensi tanaman pangan lahan kering hortikultura andalan kabupaten ini adalah bawang merah, bawang daun, cabe merah, kentang, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, kubis, mangga dan pisang. Pada sektor ini terbuka peluang investasi yang meliputi budidaya kentang di Kecamatan Sirampog serta Kecamatan Paguyangan, budidaya bawang merah di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Larangan, Ketanggungan, Tonjong, Kersana, Losari, Jatibarang dan Songgom. Kemudian peluang budidaya cabe merah di Kecamatan Larangan, Tanjung, Kersana dan Banjarharjo.
Pada sub sektor perkebunan peluang investasinya meliputi budidaya nilam, kopi arabika dan kapas. Untuk budidaya nilam, peluang investasi terdapat di Kecamatan Salem, Bantarkawung, serta lahan aset Pemerintah Kabupaten Brebes di Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu. Peluang investasi untuk budidaya kopi arabika terdapat di Kecamatan Sirampog dan Paguyangan. Sementara untuk budidaya kapas, peluang investasinya terdapat di Kecamatan Losari.
Selanjutnya pada sub sektor kehutanan peluang investasi meliputi budidaya tanaman jati dan mahoni di Kecamatan Banjarharjo, Larangan, Songgom, Bantarkawung, Paguyangan dan Sirampog.
Kebupaten Brebes memiliki potensi usaha di sektor perikanan laut, tambak, waduk, kolam dan sungai, dengan dominasi produksi 96,8 persen merupakan usaha perikanan laut dan tambak. Peluang investasi pada sub sektor ini meliputi budidaya ikan dengan sistem keramba apung di waduk Malahayu, Kecamatan Banjarharjo seluas 702 Ha, serta waduk Penjalin di Kecamatan Paguyangan seluas 125 Ha, dengan jenis ikan nila hitam dan nila merah. Juga terbuka peluang investasi berupa budidaya tambak udang dengan sistem tandon dan biofilter yang dapat dikembangkan di Kecamatan Brebes, Wanasari, Tanjung, Losari dan Bulakamba, serta rajungan di Kecamatan Losari.
Sementara itu pada sub sektor peternakan, potensi usaha meliputi jenis ternak besar seperti sapi, kerbau dan kuda, serta jenis ternak kecil seperti domba, kambing, kelinci dan unggas. Peluang investasinya berupa peternakan itik baik untuk bibit, petelur dan pedaging di Kecamatan Wanasari, Bulakamba dan Brebes. Selanjutnya, peternakan domba berupa pembibitan dan pembesaran di Kecamatan Brebes dan Wanasari. Untuk peternakan sapi khususnya penggemukan sapi potong di Kecamatan Banjarharjo, Tonjong, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem. Terakhir, peternakan ayam buras autosextion di Kecamatan Bumiayu.

Dominasi Industri Kecil
Kondisi industri di kawasan ini 99 persen merupakan industri kecil dan kerajinan dengan jenis usaha 88 persen berupa industri pengolahan hasil pertanian. Telur asin merupakan salah satu produk unggulan di sektor ini. Dari 129 unit usaha industri telur asin yang ada saat ini mampu memproduksi kurang lebih 45.150.000 butir telur asin setiap tahunnya. Terdapat pula beberapa jenis produk andalan yang memiliki potensi serta karakteristik tersendiri untuk dikembangkan, seperti pembuatan tali, lidi Hio atau batang dupa, terasi udang, pembuatan perahu nelayan, kerupuk udang serta pengolahan hasil laut lainnya.
Satu jenis komoditi yang memiliki potensi untuk dikembangkan yakni garam curah atau garam produk dengansentra produksi di Kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari serta Brebes. Luas lahan garam yang tersedia kurang lebih 156,25 Ha dengan produksi mencapai 8.500 ton/tahun. Peluang investasi pada sub sektor ini dengan dukungan potensi bahan baku antara lain garam iodium. Bentuknya berupa pendirian pabrik garam beriodium di wilayah Kecamatan Wanasari dan Bulakamba. Lokasinya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah serta didukung penyediaan bahan baku yang memenuhi standar garam pabrik. Industri yang mendukung sektor lainnya adalah industri pengolahan baang merah. Yaitu berupa pendirian pabrik pengolahan bawang untuk menjadi bawang goreng, bawang bubuk, acar bawang merah dan minyak atsuri bawang merah. Lokasi yang ditawarkan pemerintah daerah terletak di Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba. Bersamaan juga dengan industri pengolahan bawang merah didirikan pula pabrik untuk mengolah cabe merah menjadi cabe merah kering, cabe merah bubuk, sambal dan saus. Untuk industri pengolahan minyak atsuri atau nilam terletak di Kecamatan Bantarkawung, Salem dan Paguyangan, seperti halnya pendirian pabrik pengolahan dan pengawetan kayu pinus, sengon, albasiah, sonokeling di Kecamatan Paguyangan.
Sementara itu, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi sumber daya mineral yang belum dieksploitasi, meliputi batu kapur dengan volume 6.600.000 ton, tras dengan potensi 1.925.000 ton, batu split 18.000 ton, dan batu bata dengan potensi volume 903.000 ton, serta potensi sumber minyak bumi.*